CONTOH LAPORAN
PRAKTIKUM DESTILASI
DESTILASI
ABSTRAK
Destilasi adalah suatu metode
pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap
(volatiltas) bahan (Sutrisno, 2010).Tujuan percobaan destilasi adalah untuk memisahkan
suatu campuran sehingga dapat mengetahui zat murni campuran tersebut, agar
praktikan dapat mengetahui bagaimana cara melakukan proses destilasi, dan agar
dapat memisahkan zat cair dari campuran ataupun untuk memisahkan suatu larutan
dari larutan lain. Prinsip percobaan destilasi adalah berdasarkan tekanan uap dari
atas cairan pada kesetimbangan (kecepatan penguapan = kecepatan
pengembunan),bersifat khas dan naik dengan kenaikan suhu.Dari percobaan
destilasi biasa dengan sampel nutrisari jeruk berwarna kuning dengan volume 25
ml didapatkan suhu mendidih 61oC, suhu tetesan pertama 91,5oC,
suhu konstan 96oC, warna destilat bening (tidak berwarna) dengan
colume destilat 19,4 ml.
Key word : Destilasi, Tujuan Percobaan,
Prinsip Percobaan, Hasil Percobaan
PENDAHULUAN
Distilasi atau penyulingan adalah
suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau
didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik
didih. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa.
Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan,
masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi
didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton (Loveta, 2013)
Tujuan percobaan Destilasi adalah untuk memisahkan suatu campuran sehingga
dapat mengetahui zat murni campuran tersebut, agar praktikan dapat mengetahui
bagaimana cara melakukan proses destilasi, dan agar dapat memisahkan zat cair
dari campuran ataupun untuk memisahkan suatu larutan dari larutan lain.
Prinsip percobaan destilasi adalah berdasarkan tekanan uap dari atas cairan pada kesetimbangan (kecepatan
penguapan = kecepatan pengembunan),bersifat khas dan naik dengan kenaikan suhu.
METODOLOGI
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada percobaan destilasi adalah Nutrisari jeruk. Alat
yang digunakan pada percobaan destilasi adalah termometer, klem, statif, kawat
kassa, Bunsen, kondensor, dan gelas kimia.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Table 1. Hasil Pengamatan Destilasi
No
|
Pengamatan
|
Hasil
|
1
|
Nama sampel
|
Nutrisari jeruk
|
2
|
Warna sampel
|
Kuning
|
3
|
Volume sampel
|
25 ml
|
4
|
Suhu mendidih
|
61 oC
|
5
|
Suhu tetesan pertama
|
91.5 oC
|
6
|
Suhu konstan
|
96 oC
|
7
|
Warna destilat
|
Bening (tidak berwarna)
|
8
|
Volume destilat
|
19,4 ml
|
(Sumber, Nur Aini Solihat, Meja 1, Kelompok P, 2012)
Dari percobaan destilasi biasa dengan sampel nutrisari jeruk berwarna
kuning dengan volume 25 ml didapatkan suhu mendidih 61oC,
suhu tetesan pertama 91,5oC, suhu konstan 96oC, warna
destilat bening (tidak berwarna) dengan colume destilat 19,4 ml.
Dalam percobaan ini dapat terjadi kesalahan seperti pada saat penghitungan
volume destilat yang seharusnya kurang dari volume asalnya. Bisa saja disebakan
praktikan kurang teliti dalam mengukur volume, atau bisa saja pada saat
penguapan zat lain seperti gula dalam sirup frozen tersebut ikut menguap
bersama air, sehingga akan mempengaruhi destilatnya juga.
Distilasi atau penyulingan adalah
suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau
didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik
didih. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi
kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan,
masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi
didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton (Loveta, 2013)
Destilasi yang di lakukan adalah jenis destilasi biasa. Cara ini digunakan untuk
memisahkan dua macam zat atau lebih yang mempunyai titik didih cukup besar.
(Sutrisno,2012) Biasanya destilasi biasa digunakan untuk memisahkan zat cair
yang titik didih nya rendah, atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau
miniyak. Proses ini dilakukan dengan mengalirkan uap zat cair tersebut melalui
kondensor lalu hasilnya ditampung dalam suatu wadah, namun hasilnya tidak
benar-benar murni atau bias dikatakan tidak murni karena hanya bersifat
memisahkan zat cair yang titik didih rendah atau zat cair dengan zat padat atau
minyak (Loveta, 2013)
Prinsip atau mekanisme destilator itu sendiri
dalam proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu
diantara titik didih bahan yang diinginkan ditambahkan batu didih di dalamnya
untuk mencegah peletupan dan sebagai indikasi larutan tersebut telah mendidih.
Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung
pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada
proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu (Oktapianti, 2012).
Tahapan untuk melakukan destilasi sederhana
yaitu lihat dan ketahui titik didih zat campuran yang akan didestilasi. Kemudian
susun alat destilasi dengan baik dan tepat, masukan campuran pada labu
destilasi (isi zat dalam labu paling banyak 2/3 bagian labu) lalu masukan batu
didih. Isi kaleng penangas dengan zat penangas yang disesuaikan dengan titik
didih sampel, juga masukan batu didih pada penangas tersebut. Panaskan penangas
secara bertahap, mulai dengan api kecil hingga api besar. Kemudian alirkan air
pendingin, dan amati termometer, apabila ada cairan yang keluar sebelum
mencapai titik didihnya, pisahkan cairan tersebut, sedangkan apabila termometer
menunjukan titik didih sampel, tahan supaya suhu tersebut konstan dan tampung
destilat yang dihasilkan. Hentikan destilasi pada saat sampel hampir habis
(jangan sampai kering) jika titik didih zat sampel lebih besar dari titik didih
zat pencemar. Sedangkan jika titik didih zat sampel lebih kecil dari titik
didih zat pencemar, maka destilasi dihentikan pada saat suhu melebihi titik
didihnya sebesar ± 50C.
Fungsi dari komponen alat pada destilasi adalah labu
ukur untuk mengukur larutan, kawat kassa sebagai alas labu ukur pada proses
pembakaran, kaki tiga sebagai penyangga, Bunsen sebagai alat pembakar,
thermometer untuk mengukur suhu larutan, statif dan klem sebagai penyangga dan
penjepit kondensor, kondensor sebagai alat pendingin, gelas kimia untuk
menampung tetesan air atau larutan dan yang terakhir adafter sebagai penghubung
kondensor agar destilat tepat mengalir ke gelas kimia.
Jenis-jenis destilasi adalah sebagai berikut, pertama adalah destilasi biasa,
cara ini digunakan untuk memisahkan dua macam zat atau lebih yang mempunyai
titik didih cukup besar (Sutrisno,2012), kedua destilasi uap, destilasi uap
merupakan suatu cara untuk memisahkan dan memurnikan senyawa organik yang tidak
larut ataupun sukar larut dalam air. Keuntungan cara destilasi ini adalah bahwa
campuran dapat terdestilasi di bawah titik didih zat organk tersebut dan bahkan
di bawah titik didih air, destilasi uap berguna untuk memisahkan zat (tak larut
dalam air) yang mempunyai tekanan uap relative rendah (5-10 mg Hg) pada sekitar
100°C. Zat dengan tekanan uap sangat rendah tidak dapat didestilasi dengan
destilasi uap. Jadi dengan cara ini dapat dilakukan pemurnian beberapa zat yang
mempunyai titik didih tinggi. (Sutrisno,2012). Ketiga destilasi vacum (tekanan rendah),
destilasi ini untuk cairan yang terurai dekat titik didihnya, sehingga untuk
memisahkan diri dari komponennya tidak dapat dilakukan dengan destilasi biasa,
dalam destilasi dengan tekanan rendah, destilasi tidak dilakukan pada tekanan
barometer biasa, sehingga cairan tersebut dapat mendidih jauh dibawah titik
didihnya yang selanjutnya proses pemisahannya seperti biasa. Perhitungan antara
titik didih dan tekanan.(Sutrisno,2012). Dan keempat destilasi terfraksi, Hukum
Roult mengatakan bahwa tekanan uap dari sebuah komponen tertentu sebanding
dengan tekanan uap murni dikalikan dengan fraksi molnya dalam larutan tersebut.
(Sutrisno,2012)
Aplikasi dalam bidang pangan digunakan dalam memurnikan air
minum, penyaringan larutan garam menjadi air murni.
KESIMPULAN
Dari percobaan destilasi biasa dengan sampel nutrisari jeruk berwarna
kuning dengan volume 25 ml didapatkan suhu mendidih 61oC, suhu
tetesan pertama 91,5oC, suhu konstan 96oC, warna destilat
bening (tidak berwarna) dengan colume destilat 19,4 ml.
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, Risma. 2012. Laporan
Destilasi http://rismaayushy.blogspot.com Diakses : 27 November
2013
Loveta, Ema. 2013. Pengertian Destilasi http://emalovetasari.blogspot.com Diakses : 27 November
2013
Turmala, Ela Sutrisno, Dra,
M.S.(2010). Penuntun Praktikum Kimia Dasar, Universitas Pasundan : Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar